Imelda, wakil Kalteng di PPI 2009

JAKARTA – Penampilan Imelda Nadjat Djahari Timbang (Imel) dalam kolaborasi Tari Dadas dan Tari Mandau mampu mencuri perhatian penonton saat unjuk diri di Malam Seni dan Budaya/Malam Bakat, di Hotel Nikko, Jakarta.

Semburan api yang berkobar dari dalam bokor kuningan berisi batang-batang lilin, saat Imel menyiramkan bubuk damar di atasnya membuat api menyambar-nyambar di sekitar bokor.

Atraksi Imel yang mengenakan busana kulit kayu tanpa lengan dihiasi bulu burung di atas sanggulnya ini pun membuat sejumlah penonton menjerit kaget.

Tak berhenti hanya sampai mengobarkan api, kelahiran Ramang 18 November 1991 ini pun menggigit mandau yang dibawanya. Setelah itu alat perang suku Dayak ini pun dilepaskanya dari mulut dan langsung ditangkap dengan tangan. Lagi-lagi aksi ini pun mengundang jeritan penonton.     

“Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik, apa pun hasilnya nanti. Terimakasih  buat Sanggar Komunitas Palangka Raya yang membantu saya  melatih tarian ini,” ucap Imel ditemui usai tampil, Selasa (6/10).

Kegiatan yang diselenggarakan di Diamond Room Hotel Nikko, Jakarta ini akan menghasilkan nominasi 3 besar Puteri Berbakat. Di mana pemenangnya akan diumumkan pada saat malam Final PPI 2009, 9 Oktober mendatang di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah.    

Imel juga  mengucapkan terimakasih untuk setiap SMS dukungan yang sudah dikirimkan dengan cara mengetik PPI KEP KALTENG dan mengirimkannya ke 9788. Kembali ia mohon dukungan doa dan SMS untuk mempertahankan Putri Kepulauan 2008.

Bahkan dengan nada manis ia juga mengucapkan terimakasihnya buat harian Kalteng Pos yang dinilai Imel sudah banyak menyuportnya hingga bisa berada di antara para finalis yang harus menjadikan kecantikan, kepandaian, dan berkepribadian sebagai kesehariannya. (viv)

JAKARTA – Yayasan Putri Indonesia memaksimalkan masa karantina Finalis Pemilihan Putri Indonesia (PPI) 2009. Akhir pekan pun tersu diisi dengan latihan koreografi. Mulai dari cara berjalan di atas catwalk (pentas) hingga memposisikan diri di depan kamera.

Ditambah latihan kemampuan bicara di depan publik yang langsung dipandu master of ceremony (MC) ternama Charles Bonar Sirait.

“Koreografi jadi bagian sangat penting bagi seluruh finalis, karena setiap hari kita berhadapan dengan kamera dan dituntut tampil menarik sebagai layaknya seorang putri,” ucap Imelda Nadjat Djahari Timbang (Imel) singkat, Sabtu (3/10).

Wakil Kalimantan Tengah (Kalteng) ini mengaku bersyukur karena selama di Palangka Raya sempat mendapatkan pelatihan koreografi, hingga di masa karantina ini ia lebih mudah menyesuaikan diri.

Ditambahkannya, sama seperti hari-hari sebelumnya selain berlatih koreografi, 38 finalis pun kembali menerima materi pembekalan di bidang pengetahuan.

Kali ini giliran DR Leila Mona Ganiem SPd MSi yang dikenal sebagai Konsultan Komunikasi yang akan menyiapkan para putri ini, bukan hanya sekedar cantik, pandai, berkepribadian tapi juga mampu berkomunikasi. Baik komunikasi yang bisa membangun pencintraan terhadap seorang putri, juga komunikasi dalam lingkup sosial.

“Kita harap pembekalan yang diberikan, baik tentang koreografi hingga cara berkomunikasi mampu menyiapkan para finalis jadi lebih baik,” kata Indri salah seorang panitia, saat mendampingi para finalis.

Sementara itu, Imel kembali menitip harap dan dukungan dari seluruh masyarakat Kalteng, agar penghargaan Putri Kepulauan Kalimantan tak lepas dari Kalteng setelah Finalis PPI 2008 dari Kalteng Veronica Oktadewi Taradifa membawa pulang Putri Kepulauan 2008 dan Putri Berbakat 2008. Caranya, dengan mengirimkan SMS (pesan singkat, Red). Cukup ketik PPI KEP KALTENG kirim ke 9788. Banyaknya dukungan SMS yang menentukan siapa yang berhak membawa pulang predikat tersebut. (viv)   
Catatan:Tulisan telah terbit di Indopos dan JPPN, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar