Senin, 18 Juni 2012

Peluang Potensi Hasil Panen di Maliku 4 Ton per Ha


PALANGKA RAYA Di salah satu sisi stan pameran Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kalteng terdapat bagian yang menunjukan produk benih unggul. Salah satunya adalah produk benih padi gogo/padi ladang unggulan, secara khusus dari Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, sebagai salah salah satu sentra industri padi di kabupaten ini.

Peluang potensi hasil panen di tempat ini sendiri adalah 4 ton per hektar, dengan rata-rata produksi 2,9 ton,” kata Kepala Distanak Kalteng Ir Tute Lelo MMA didampingi stafnya Dewi.

Ia menyebut, selain benih unggulan, dipamerkan pula beras Brinti yang diproduksi Gapoktan Karya Tani dibawah binaan Distanak Kalteng. Kelompok ini mempromosikan beras produksi mereka yang memiliki rasa enak dan tekstur nasi yang sedang.

Lebih jauh, imbuhnya, mereka juga mengemas produknya dalam bentuk kemasan 10 dan 20 kilogram, spesial pesanan 5 kilogram. Selain itu, gapoktan ini juga menjual langsung ke gudang Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Gapoktan Karya Tani.

Keberhasilan kelompok ini memproduksi dan mengemas beras mereka sendiri juga berkat binaan Distanak Kalteng. Berbagai cara dilakukan Distanak untuk membantu perkembangan kelompok tani binaannya. Salah satunya adalah dengan menyalurkan bantuan langsung benih unggul (BLBU) dan bantuan langsung pupuk (BLP).

Selain itu Distanak juga mengefektifkan sekolah lapangan pertanian terpadu (SLPTP) untuk mendukung program produksi peningkatan beras nasional (P2BN). Presiden RI sendiri mengharapkan bahwa target tersebut harus dicapai pada tahun 2012 mendatang. Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi yang diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk target tersebut. 

Pemerintah provinsi juga telah melaksanakan penandatangan nota kesepahaman dan pernyataan kesanggupan tentang P2BN untuk tahun 2012 dengan target produksi padi sebesar 73.410 ton. Bila semua kelompok tani dibawah binaan Distanak Kalteng dapat melakukan hal serupa seperti Gapoktan Karya Tani maka bukan tidak mungkin Kalteng mampu menjadi lumbung beras nasional. (viv)

Catatan: Tulisan ini sudah terbit di Kalteng Pos, Mei 2012 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar