PALANGKA
RAYA – Di salah satu sisi stan
pameran Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kalteng terdapat bagian yang
menunjukan produk benih unggul. Salah satunya adalah produk benih padi gogo/padi
ladang unggulan, secara khusus dari Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, sebagai salah salah satu sentra industri padi di kabupaten ini.
“Peluang potensi hasil panen di tempat ini sendiri adalah 4
ton per hektar, dengan rata-rata produksi 2,9 ton,” kata Kepala
Distanak Kalteng Ir Tute Lelo MMA didampingi stafnya Dewi.
Ia menyebut, selain benih unggulan, dipamerkan pula beras
Brinti yang diproduksi Gapoktan Karya Tani dibawah binaan Distanak Kalteng.
Kelompok ini mempromosikan beras produksi mereka yang memiliki rasa enak dan
tekstur nasi yang sedang.
Lebih jauh, imbuhnya, mereka juga mengemas produknya
dalam bentuk kemasan 10 dan 20 kilogram,
spesial pesanan 5 kilogram. Selain itu, gapoktan
ini juga menjual
langsung ke gudang
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Gapoktan Karya Tani.
Keberhasilan kelompok ini memproduksi dan
mengemas beras mereka sendiri juga berkat binaan Distanak Kalteng. Berbagai
cara dilakukan Distanak untuk membantu perkembangan kelompok tani binaannya.
Salah satunya adalah dengan menyalurkan bantuan langsung benih unggul (BLBU)
dan bantuan langsung pupuk (BLP).
Selain itu Distanak juga mengefektifkan
sekolah lapangan pertanian terpadu (SLPTP) untuk mendukung program produksi peningkatan
beras nasional (P2BN). Presiden RI sendiri mengharapkan bahwa target tersebut
harus dicapai pada tahun 2012 mendatang. Kalimantan Tengah adalah salah satu
provinsi yang diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk target tersebut.
Pemerintah provinsi juga telah melaksanakan
penandatangan nota kesepahaman dan pernyataan kesanggupan tentang P2BN untuk
tahun 2012 dengan target produksi padi sebesar 73.410 ton. Bila semua kelompok
tani dibawah binaan Distanak Kalteng dapat melakukan hal serupa seperti
Gapoktan Karya Tani maka bukan tidak mungkin Kalteng mampu menjadi lumbung
beras nasional. (viv)
Catatan: Tulisan ini sudah terbit di Kalteng Pos, Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar