Selasa, 03 Juli 2012


Laporan: VIVIN GUSTA dari Mataram

FOTO:VIVIN
BUAT VITALITAS - Stand Kalteng pada arena Harganas XIX di Mataram. Salah satu produk yang membuat penasaran adalah ramuan pasak bumi dan saluang belum.




Pasak Bumi Laris Manis
MATARAM - Stand Kalteng menawarkan sesuatu yang berbeda di kemeriahan Hari Keluarga XIX Tingkat Nasional (Harganas) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/6) kemarin. Di Pameran dan Gelar Dagang Harganas yang dibuka Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Ny Gamawan Fauzi, tanaman asli  hasil bumi Kalteng menyita perhatian.

Dari 300-an stan milik perwakilan 33 provinsi di tanah air, jualan yang dipamerkan oleh PKK Kota Palangka Raya, TP PKK Kabupaten Katingan dan dikoordinir BKKBN Perwakilan Kalteng ini punya daya tarik tersendiri. Kayu pasak bumi dan saluang belum mampu mengusik rasa ingin tahu para kaum bapak. Sebab, rata-rata pernah mendengar tentang keampuhandua jenis obat tradisional itu sebagai peningkat gairah dan vitalitas pria.   

“Ini benaran bisa buat vitalitas ya,” tanya seorang bapak yang mengaku dari Sulawesi dengan nada penasaran.

Menanggapi itu, Setyawati  satu penjaga stan dengan semangat pun menjelaskan keampuhan kayu berbentuk lurus dan berwarna putih itu. Kayunya sendiri dijual Rp50 ribu per batang. Sementara ramuan kayu-kayuan dalam kemasan plastik dibandrol sekitar Rp15–20 ribu. Sedangkan yang sudah dibentuk seperti gelas dipatok seharga Rp50-80 ribu tergantung besar kecilnya.

“Tinggal direndam air panas, air dalam gelas pasak bumi ini sudah bisa diminum,” jelas Setyawati lagi.Selain itu, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) juga menjual berbagai produk unggulan dari bunga rosella yang diolah menjadi kopi, manisan sampai sirup. Juga ada beragam kerajinan darirotan seperti dompet, tas, tempat tisu.

Dompet dari rotan ini sudah mendapat sentuhan modern dan bisa dinilang ‘keren’. Harganya pun cukup terjangkau antara Rp50 –70 ribu untuk dompet. Sementara itui ditemui di stan, Kepala BKKBN Perwakilan Kalteng Beni Benu menyebut selain acara yang berhubungan dengan program BKKBN, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan usaha ekonomi produktif.

“Sebagaimana keluarga kecil bahagia yang selalu didengung-dengungkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selama ini dimana dua hingga tiga orang dapat mensuport sebuah keluarga. Dengan begini kesejahteraan sebuah keluarga kecil yang mengikuti program KB akan meningkat,” Beni.

Ia juga mengungkapkan dengan jumlah keluarga yang kecil maka penataan ekonomi keluarga akan lebih mudah. BKKBN juga memiliki program untuk mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga melalui usaha ekonomi produktif.(yon)


Catatan: tulisan ini sudah terbit di Kalteng Pos edisi, Minggu, 29/6/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar