Laporan: VIVIN GUSTA dari Mataram
FOTO:VIVIN
BUAT VITALITAS -
Stand Kalteng pada arena Harganas XIX di Mataram. Salah satu produk yang
membuat penasaran adalah ramuan pasak bumi dan saluang belum.
Pasak Bumi Laris
Manis
MATARAM - Stand
Kalteng menawarkan sesuatu yang berbeda di kemeriahan Hari Keluarga XIX Tingkat
Nasional (Harganas) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/6) kemarin. Di
Pameran dan Gelar Dagang Harganas yang dibuka Ketua Umum Tim Penggerak PKK
Pusat Ny Gamawan Fauzi, tanaman asli
hasil bumi Kalteng menyita perhatian.
Dari 300-an stan
milik perwakilan 33 provinsi di tanah air, jualan yang dipamerkan oleh PKK Kota
Palangka Raya, TP PKK Kabupaten Katingan dan dikoordinir BKKBN Perwakilan
Kalteng ini punya daya tarik tersendiri. Kayu pasak bumi dan saluang belum
mampu mengusik rasa ingin tahu para kaum bapak. Sebab, rata-rata pernah
mendengar tentang keampuhandua jenis obat tradisional itu sebagai peningkat
gairah dan vitalitas pria.
“Ini benaran bisa
buat vitalitas ya,” tanya seorang bapak yang mengaku dari Sulawesi dengan nada
penasaran.
Menanggapi itu, Setyawati satu penjaga stan dengan semangat pun
menjelaskan keampuhan kayu berbentuk lurus dan berwarna putih itu. Kayunya
sendiri dijual Rp50 ribu per batang. Sementara ramuan kayu-kayuan dalam kemasan
plastik dibandrol sekitar Rp15–20 ribu. Sedangkan yang sudah dibentuk seperti
gelas dipatok seharga Rp50-80 ribu tergantung besar kecilnya.
“Tinggal direndam
air panas, air dalam gelas pasak bumi ini sudah bisa diminum,” jelas Setyawati
lagi.Selain itu, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) juga
menjual berbagai produk unggulan dari bunga rosella yang diolah menjadi kopi,
manisan sampai sirup. Juga ada beragam kerajinan darirotan seperti dompet, tas,
tempat tisu.
Dompet dari rotan
ini sudah mendapat sentuhan modern dan bisa dinilang ‘keren’. Harganya pun
cukup terjangkau antara Rp50 –70 ribu untuk dompet. Sementara itui ditemui di
stan, Kepala BKKBN Perwakilan Kalteng Beni Benu menyebut selain acara yang
berhubungan dengan program BKKBN, kegiatan ini juga bertujuan untuk
meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan usaha ekonomi produktif.
“Sebagaimana
keluarga kecil bahagia yang selalu didengung-dengungkan oleh Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selama ini dimana dua hingga tiga orang
dapat mensuport sebuah keluarga. Dengan begini kesejahteraan sebuah keluarga
kecil yang mengikuti program KB akan meningkat,” Beni.
Ia juga
mengungkapkan dengan jumlah keluarga yang kecil maka penataan ekonomi keluarga
akan lebih mudah. BKKBN juga memiliki program untuk mendukung peningkatan kesejahteraan
keluarga melalui usaha ekonomi produktif.(yon)
Catatan: tulisan ini sudah terbit di Kalteng Pos edisi, Minggu, 29/6/2012

Tidak ada komentar:
Posting Komentar