Senin, 16 Januari 2012

Melihat Pola Pendidikan Anak di Negeri Jiran (1)

Di Malaysia Anak ‘Dipaksa’ Membaca

Siapa bilang dunia pendidikan di Indonesia umunya, dan Kalteng khususnya tertinggal dari negeri tetangga yang serumpun seperti Malaysia? Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) – PGRI Provinsi Kalteng, Jawa Timur, dan Jawa Tengah pun membuktikannya.

SEVENTIN GUSTA – Kuala Lumpur

Bangunan International Islamic University Malaysia (IIUM) berdiri megah, sebagai salah satu sekolah elit di Kuala Lumpur, Malaysia. Ke sekolah inilah kalangan pendidik anak-anak usia dini baik formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non formal, yakni Tempat Penitipan Anak (TPA) melakukan studi banding. Setelah menghabiskan waktu sehari penuh dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sekitar pukul 13.00 WIB menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta,  dan melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur International Airport sekitar pukul 20.00 WIB Paling tidak mengambil nilai-nilai positif di IIUM Montessori kemudian dipadu menjadi satu adonan yang enak dicerna dan diterapkan di sekolah masing-masing. 

Ketua Umum IGTKI - PGRI Provinsi Kalteng Ruan Riwu SPd MPd selain bertandang ke sekolah negeri jiran ini dengan guru-guru dari 7 kabupaten, juga datang bersama Ketua IGTKI – PGRI Kota Kediri, Jawa Timur Djoko Purnomo SPd MPd, dan Kepala Sekolah TK Katolik Sragen Jawa Tengah Suster Kristin.
“Silahkan bertanya sepuas-puasnya dengan ibu Suliyah Rithwan (kepala sekolah dan pengajar, Red) tentang berbagai pola pengajaran di sini,” ujar Ruan saat diterima tim pengajar di sekolah yang ternyata punya cabang di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ini.(*)



Foto: Vivin
BERMAIN - Polah anak-anak di Malaysia yang belajar di kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Mereka lebih banyak bermain sambil belajar. 

Catatan: Tulisan ini sudah terbit di Kalteng Pos, Maret 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar