FOTO: VIVIN
BERBAGI - Kepala BKKBN Perwakilan Kalteng Benny
Benu bertukar cenderamata dengan Kepala BKKBN Perwakilan Bengkulu Drs Hilauddin Nasir, di Bengkulu.
Cetak 1.000 Eksemplar,
Ditunggu Penyuluh di Wilayah Terpencil
Perlu media untuk mensosialisasikan program
pemerintah. Pemahaman inilah yang melatarbelakangi Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalteng melakukan studi banding
ke BKKBN Provinsi Bengkulu. Satu-satunya provinsi, dari 33 provinsi yang
menerbitkan Warta BKKBN.
VIVIN GUSTA, Bengkulu
Sebagus apapun program yang dilaksanakan untuk
mengatur jarak kehamilan, maupun untuk membantu kesejahteraan warga pra sejahtera,
jika tak sampai pada tujuan tentu kurang mengena. Untuk mencapai sasaran,
terutama menginformasikan semua kegiatan BKKBN ke para penyuluh yang berada di
wilayah pedalaman, maka KKBN Bengkulu pun bekerjasama dengan Ikatan Penulis Keluarga
Berencana (IPKB) Bengkulu dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi
Bengkulu untuk mendirikan Warta BKKBN.
“Inilah yang ingin kita pelajari, bagaimana BKKBN
setempat bekerjasama dengan PWI untuk mencetak koran bulanan,” kata Kepala
BKKBN Perwakilan Kalteng Benny Benu didampingi Hamli Tulis dari PWI Kalteng,
saat bertandang ke BKKBN Bengkulu, pada Kamis (24/11) lalu.
Saat tanya jawab di momen Temu Pengembangan
Sharing Advokasi dan Program Kependudukan dan KB Provinsi Bengkulu dan Provinsi
Kalteng, Kepala BKKBN Perwakilan Bengkulu Drs Hilauddin
Nasir menyebut untuk mencetak koran
tersebut bukan sekedar memiliki dana. Namun bagaimana membangun kedekatan
dengan rekan-rekan media, hingga dengan dana yang terbatas maka koran bisa
sampai 1.000 eksemplar setiap bulan.
“Yang mengisi berita di
warta ini adalah rekan-rekan wartawan yang tergabung di PWI. Mereka saya
siapkan ruang redaksi di kantor BKKBN untuk memudahkan pekerjaannya,” terang
Hilauddin, yang lebih suka mengisi acara Tanya jawab itu dengan gaya santai daripada
sekedar paparan seperti umumnya sebuah pertemuan. Apalagi ternyata Benny dan
Hilauddin ternyata teman lama yang membuat suasana jauh dari kesan resmi.
Kepada sejumlah wartawan
Hilauddin menyebut, ke depannya warta BKKBN
berencana mengkomersilkan diri. Artinya, akan dijual bebas ke khalayak
umum seperti sebuah terbitan biasa. Isinya tetap mengacu pada kegiatan seputar
penyebaran tentang KB, alat kontrasepsi, program pemerintah dan lain
sebagainya.
Pada terbitan warta BKKBN
IX edisi November 2011 yang dibagikan ke peserta pertemuan, isi koran bulanan
ini memang tak ubahnya koran harian biasa. Disitu ada kegiatan bupati di
beberapa kabupaten yang sedang membuka kegiatan penyuluhan KB.
“Memang sampai saat ini
belum ada survey sejuah mana koran BKKBN menambah pengetahuan para penyuluh
terutama di daerah-daerah terpencil. Namun kita tahu persis bagaimana para
penyuluh tersebut menjadi lebih termotivasi melihat peran serta berbagai
komponen dalam mendukung KB,” papar kepala BKBBN yang beramput cepak ini. (*)
Catatan: Tulisan ini sudah terbit di Kalteng Pos, edisi November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar