Membangun Kerjasama Antar Divisi Sambil Having Fun
Kunci keberhasilan sebuah tim bisa terwujud secara maksimal jika tiap personilnya mau bekerjasama. Kerjasama dan kekompakan inilah yang kembali dibangun dalam acara Family Gathering Kalteng Pos di lokasio wisata alam Outbond Anak Himba, Minggu (10/8). Berikut catatannya.
SEVENTIN. G - Palangka Raya
“Siap, tembak, dar, dir, dur, der, dor, Titanic!” Begitulah seruan salah satu tim yang terdiri dari 8 orang saat ‘menyerbu’ tim lain dalam game Kapal Perang. Di sini kekompakan antar anggota tim dan daya ingat diuji. Sebab, begitu salah menyebut urut-urutan dalam aturan permainan ini maka kapal dinyatakan karam dan tim tersebut dinyatakan kalah. Begitu pula bila nama kapalnya disebut tim lawan, dan kapten kapal yang bertugas menyebut ‘siap’ terlambat merespon. Suasana makin hidup dan hangar bingar bertambah seru saat masing-masing tim berusaha untuk ‘menenggelamkan’ kapal lawannya.
Begitu ada yang salah sebut dan menyebabkan timnya kalah, ia pun harus siap-siap diomeli rekan-rekannya. Tentu saja omelan yang diberikan dipenuhi canda tawa sambil saling mengolok antara satu dan lainnya. Jadi tak ada istilah sakit hati apalagi sampai mendengki. Wah, jauh.
Suasana makin memanas saat games yang dibagi dalam 3 games utama yaitu Games Sosialisasi, Games Anak, Games Dewasa tiba di lomba antar divisi. Pasalnya, divisi yang ada di Kalteng Pos; divisi Wartawan, Lay Out, Iklan, Pemasaran/Loper, Umum, Percetakan dan KPFM berlomba-lomba menjadi juara antar divisi. Di sinilah kerjasama dan kekompakan harus dikedepankan jika ingin menang. Apalagi hadiah yang ditawarkan panitia cukup menggiurkan. Selain sejumlah uang tunai, juga barang-barang elektronik seperti televisi 21 inch, kulkas dan mesin cuci.
Begitu lomba tarik tambang dimulai dan melibatkan para kaun pria, maka kaum wanita dari divisi masing-masing ditambah istri atau anak-anak mereka, teriakan-teriakan yang menyerukan dukungan saling membahana.
“Ayo, wartawan kamu bisa, kamu bisa. Ayo, tarik, tarik,” jerit Yeni salah seorang wartawati memberi semangat timnya. Kendati tim ini akhirnya menyerah pada lawannya divisi umum.
Usai lomba beregu, lomba perorangan yang memacu adrenalin pun digarap Berdodi Martin Samuel pimpinan Blue Betang Cipta Mandiri, yaitu Outbond High Rope. Di sini peserta harus menguji nyali dan mampu memanjat Cargo Nett yang berbentuk jala-jala dan dipasang di ketinggian 6 m. Dilanjutkan berjalan di Elvis Walk (seutas tali besi yang direntangkan di pepohonan jauh di atas sungai kecil yang mengalir di areal seluas 6 ha) menuju ke Diagonal Beam (titian kayu bulat), Mix Quic Train (jembatan gantung yang berbentuk seperti rel kereta), Burma Bridge (jembatan dari bilah-bilah kayu) dan Flying Fox (bergelantungan di atas kayu sambil meluncu ke bawah).
“Kalau nantinya nggak berani, dan dipertengahan jalan minta turun. Lebih baik nggak usah ikut saja,” ucap Vincensius yang biasa disapa Sensi dengan nada garang.
Peringatan ini bukan sekedar main-main. Apalagi bagi yang fobia ketinggian alias takut berada pada ketinggian. Pasalnya, sebelum tim Kalteng Pos menguji nyali di Outbond High Rope ada seorang pengunjung perempuan yang tak berani melanjutkan aktivitas di atas ketinggian ini dan terpaksa diturunkan melalui tangga darurat oleh petugas. Aktivitas tertunda ini memakan waktu cukup lama sekitar 0,5 jam. Padahal untuk menuntaskan permainan di atas ketinggian ini bagi yang belum terbiasa serta baru pertama kali mencoba, bisa diselesaikan dalam waktu 7 menit.
“Dalam kegiatan Family Gathering ini bukan sekedar merebut hadiah yang disediakan panitia. Yang paling penting kerjasama antar divisi yang dicerminkan dalam berbagai games dan suasana having fun-nya dalam keluarga besar Kalteng Pos,” tandas Pandit DM Bawana, Manager Keuangan Kalteng Pos. (*)
Kunci keberhasilan sebuah tim bisa terwujud secara maksimal jika tiap personilnya mau bekerjasama. Kerjasama dan kekompakan inilah yang kembali dibangun dalam acara Family Gathering Kalteng Pos di lokasio wisata alam Outbond Anak Himba, Minggu (10/8). Berikut catatannya.
SEVENTIN. G - Palangka Raya
“Siap, tembak, dar, dir, dur, der, dor, Titanic!” Begitulah seruan salah satu tim yang terdiri dari 8 orang saat ‘menyerbu’ tim lain dalam game Kapal Perang. Di sini kekompakan antar anggota tim dan daya ingat diuji. Sebab, begitu salah menyebut urut-urutan dalam aturan permainan ini maka kapal dinyatakan karam dan tim tersebut dinyatakan kalah. Begitu pula bila nama kapalnya disebut tim lawan, dan kapten kapal yang bertugas menyebut ‘siap’ terlambat merespon. Suasana makin hidup dan hangar bingar bertambah seru saat masing-masing tim berusaha untuk ‘menenggelamkan’ kapal lawannya.
Begitu ada yang salah sebut dan menyebabkan timnya kalah, ia pun harus siap-siap diomeli rekan-rekannya. Tentu saja omelan yang diberikan dipenuhi canda tawa sambil saling mengolok antara satu dan lainnya. Jadi tak ada istilah sakit hati apalagi sampai mendengki. Wah, jauh.
Suasana makin memanas saat games yang dibagi dalam 3 games utama yaitu Games Sosialisasi, Games Anak, Games Dewasa tiba di lomba antar divisi. Pasalnya, divisi yang ada di Kalteng Pos; divisi Wartawan, Lay Out, Iklan, Pemasaran/Loper, Umum, Percetakan dan KPFM berlomba-lomba menjadi juara antar divisi. Di sinilah kerjasama dan kekompakan harus dikedepankan jika ingin menang. Apalagi hadiah yang ditawarkan panitia cukup menggiurkan. Selain sejumlah uang tunai, juga barang-barang elektronik seperti televisi 21 inch, kulkas dan mesin cuci.
Begitu lomba tarik tambang dimulai dan melibatkan para kaun pria, maka kaum wanita dari divisi masing-masing ditambah istri atau anak-anak mereka, teriakan-teriakan yang menyerukan dukungan saling membahana.
“Ayo, wartawan kamu bisa, kamu bisa. Ayo, tarik, tarik,” jerit Yeni salah seorang wartawati memberi semangat timnya. Kendati tim ini akhirnya menyerah pada lawannya divisi umum.
Usai lomba beregu, lomba perorangan yang memacu adrenalin pun digarap Berdodi Martin Samuel pimpinan Blue Betang Cipta Mandiri, yaitu Outbond High Rope. Di sini peserta harus menguji nyali dan mampu memanjat Cargo Nett yang berbentuk jala-jala dan dipasang di ketinggian 6 m. Dilanjutkan berjalan di Elvis Walk (seutas tali besi yang direntangkan di pepohonan jauh di atas sungai kecil yang mengalir di areal seluas 6 ha) menuju ke Diagonal Beam (titian kayu bulat), Mix Quic Train (jembatan gantung yang berbentuk seperti rel kereta), Burma Bridge (jembatan dari bilah-bilah kayu) dan Flying Fox (bergelantungan di atas kayu sambil meluncu ke bawah).
“Kalau nantinya nggak berani, dan dipertengahan jalan minta turun. Lebih baik nggak usah ikut saja,” ucap Vincensius yang biasa disapa Sensi dengan nada garang.
Peringatan ini bukan sekedar main-main. Apalagi bagi yang fobia ketinggian alias takut berada pada ketinggian. Pasalnya, sebelum tim Kalteng Pos menguji nyali di Outbond High Rope ada seorang pengunjung perempuan yang tak berani melanjutkan aktivitas di atas ketinggian ini dan terpaksa diturunkan melalui tangga darurat oleh petugas. Aktivitas tertunda ini memakan waktu cukup lama sekitar 0,5 jam. Padahal untuk menuntaskan permainan di atas ketinggian ini bagi yang belum terbiasa serta baru pertama kali mencoba, bisa diselesaikan dalam waktu 7 menit.
“Dalam kegiatan Family Gathering ini bukan sekedar merebut hadiah yang disediakan panitia. Yang paling penting kerjasama antar divisi yang dicerminkan dalam berbagai games dan suasana having fun-nya dalam keluarga besar Kalteng Pos,” tandas Pandit DM Bawana, Manager Keuangan Kalteng Pos. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar