Jumat, 15 Juni 2012

Kedubes AS Makin Diperketat

Kedubes Inggris dan Jerman Dilengkapi Portal Berlapis-lapis

JAKARTA – Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jalan Merdeka Selatan makin memperketat penjagaan. Dua petugas bersenjata laras panjang berseragam hitam terlihat berjaga-jaga di areal pintu masuk. Sedangkan petugas berseragam orange yang bertugas mengatur tamu ke kedutaan terlihat sedikitnya ada empat orang.

Ketatnya pengawasan di komplek Kedubes AS sangat terasa. Bahkan waktu INDOPOS berdiri di seberang jalan untuk membuka tas dan mengmabil jaket serta mengenakannya, salah seorang petugas di depan pintu masuk meniup peluit dan berteriak memberitahu tak boleh berdiri di seberang jalan dan ‘mengusir’ menjauhi tempat itu. Pdahal jarak antara depan kedubes, dan jalan raya yang melintasinya sekitar 30 meter.

Sebelumnya, waktu memasuki kawasan tersebut petugas bersergam orange sudah meminta setiap tamu mematikan ponsel dan melepas jaket. Lalu melaporkan keperluannya ke petugas lain di pintu masuk.   

“Ibu tidak boleh  berdiri di depan sana,” teriak seorang petugas dengan suara kencang, Jumat (14/8).

Rupanya pengalaman serupa pun dialami dua orang fotografer yang ‘diusir’ dari area kedubes sambil menenteng kamera lensa panjang. Di depan dinding yang mengelilingi bangunan memang ada tulisan larangan mengambil gambar di sekitar lokasi.

Makin ketatnya penjagaan juga dituturkan Andi, tukang ojek yang biasa mangkal di sekitar kedutaan. Pria asal Sleman ini menyebut penjagaan makin ketat pasca peledakan bom Mega Kuningan 17 Juli lalu.

“Sebelum bom meledak, penjagaan biasa saja. Sekarang kami yang biasa ngojek di situ diusir-usir terus,” ucap Andi yang mengaku sudah setahun mencari rejeki dengan kendaraan roda duanya itu.

Kondisi ini sedikit berbeda dengan kawasan Kedubes Inggris di Jalan MH Thamrin 75,  Jakarta Pusat yang berada satu kompleks dengan Kedubes Jerman di Jalan Jalan MH Thamrin No.1 Jakarta Pusat.

Padahal kedua kedutaan inipun disebut pengamat gerakan Islam radikal Al Chaidar, menjadi sasaran pemboman bersama Kedubes Amerika sebelum peringatan 17 Agustus.
“Kalau mau bertemu pihak kedutaan sebaiknya pada jam kerja sampai hari Kamis,” terang salah seorang penjaga keamanan di depan kompleks kedubes yang bertetangga ini.

Kendati tak terlihat petugas bersenjata, namun jalan menuju ke kantor kedubes dipasang portal berlapis-lapis. Petugas pun tak mengizinkan INDOPOS masuk ke dalam kompleks dengan alasan hari kerja sudah berakhir dan meminta datang kembali di lain waktu. (viv)
Catatan : Tulisan sudah diterbitkan di Indopos, Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar