PALANGKA RAYA - Penanganan
agroindustri tanaman pangan sampai saat ini belum optimal, sehingga perlu
sentuhan dan perbaikan teknologi yang memperhatikan efektifitas, efisiensi,
mutu dan pasar. Menyadari hal tersebut,
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sejak tahun
2007-2012 mengalokasikan APBN dalam bentuk Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan melalui Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten/Kota untuk pengembangan
agroindustri tanaman pangan dengan komidtas padi, jagung, ubikayu, ubijalar,
kacang tanah, kedelai dan lain-lain.
“Pengembangan pengolahan
hasil tanaman pangan berbasis di perdesaan merupakan salah satu
program/kegiatan Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian yang terangkum di dalam
program pengembangan agroindustri terpadu,” kata Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan (Distanak) Provinsi Kalteng Ir Tute Lelo MMA, saat membuka Kegiatan
Pertemuan Koordinasi Sosialisasi Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tingkat
Provinsi Kalteng Tahun 2012.
Ia menyebut, tahun ini Direktorat
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian mengalokasikan dan anggaran tersebut
dengan dua pola, reguler dan pola two in
one. Pola ini dilaksanakan dalam
bentuk pengeluaran bantuan sosial kepada gapoktan.
“Penyaluran bantuan sosial dapat dilakukan melalui
transfer uang dan transfer barang. Pola insentif merupakan program inisiatif
dalam rangka mempercepat laju pengembangan indutsri hilir pertanian dengan
kemitraan yang saling menguntungkan antara petani/gapoktan dengan pelaku
usaha,” terang Tute lagi.
Ia kembali menyebut, insentif
yang diberikan dapat berupa insentif teknologi yang akan dikelola oleh
perusahaan inti dan insentif modal usaha dengan bunga subsidi bagi para plasma
serta mitra usaha.
Sementara itu Ketua
Panitia Libarnus Amalo SP menyebut tujuan kegiatan ini untuk mengkoordinasikan
dan mensosialisasikan pengolahan hasil
tanaman pangan di Kalteng.
“Peserta sebanyak 30 orang
aparat pembina provinsi/kabupaten/kota/kelompok tani/gapoktan dan pelaku usaha
di bidang pengolahan hasil pertanian yang ada di Kalteng,” ucap Libarnus. (viv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar