“Untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, kebutuhan daging selama ini pasokannya dipenuhi dari
daerah lain. Kekurangan ini sekaligus sebagai peluang bagi pengusaha ternak, yang apabila dilakukan secara intensif dilakukan
dapat meningkatkan perekonominan masyarakat Kalteng,” kata Kepala Dinas
Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng Ir Tute Lelo MMA, saat membuka Rapat
Koordinasi Perencanaan dan Rapat Evaluasi dengan Kabupaten/Kota Tahun Anggaran
2012 di Hotel Luwansa, Selasa (18/12).
Secara terpisah, Tute
menyebut, Distanak telah
melakukan berbagai hal sepanjang tahun 2011 seperti penyelamatan sapi betina
produktif, optimalisasi inseminasi buatan (IB)
dan intesifikasi kawin alam (INKA), serta penanganan gangguan
reproduksi, dengan tujuan meningkatkan jumlah kelahiran anak sapi.
Terkait peningkatan produksi sapi, terangnya, berdasarkan Program Swasembada Daging Sapi
(PSDS) yang telah dicanangkan Dinas Pertanian dan Perternakan Pusat pada tahun 2014 diharapkan swasemda daging
dapat tercapai di Indonesia.
Untuk membantu
mewujudkan target tersebut maka Distanak Kalteng melakukan berbagai upaya
berupa pengalokasian dana yang bersumber dari APBD untuk pengembangan sektor peternakan. Mulai dari
bantuan pengadaan bibit ternak sapi sebanyak 280 ekor dan pengadaan pejantan
pamacek untuk mengoptimalisasi INKA sebanyak 53 ekor.
Secara umum,
terang Tute, pada tahun 2012 ada beberapa kegiatan strategis yang telah
dialokasi sepeti PM2L, PUAP (PNPM), LM3, DAK Kabupaten/Kota serta
kegiatan-kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat. Kegiatan itu seperti
perbaikan infrastruktur, bantuan benih/bibit unggul yang dikemas dalam kegiatan
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), dan bantuan bibit ternak
yang memerlukan pengawalan yang intensif sehingga berkelanjutan dari kegitan
ini dapat dirasakan oleh masyarakat tani dan peternak di daerah secara
berkesinambungan. (viv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar