FOTO: IST
DUA JARI: Kepala Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalteng Kusnadi (paling kiri) saat bersama kontingen Kalteng
mengacungkan dua jari simbol dua anak cukup di acara Harganas 2013, Kendari
minggu lalu.
PALANGKA RAYA - Dari hasil Survei Demografi Keluarga Indonesia (SDKI)
2012 tercatat, rata-rata anak yang dimiliki satu keluarga di Indonesia masih
berada di kisaran 2,3. Artinya rata-rata keluarga masih memiliki anak dua
sampai 3 orang.
Padahal sasaran BKKBN berada dikisaran
angka 2,1. Selain itu, hasil survei juga menyetakan rata-rata mereka yang
memiliki miskin anak banyak adalah keluarga-keluarga miskin yang tidak
terjangkau (pedalaman atau jauh dari akses informasi dan komunikasi). Dengan
kata lain, mereka yang punya banyak anak berada di daerah pedesaan.
“Dari jumlah anak yang banyak ini,
rata-rata mereka tinggal didaerah pedesaan, daerah yang kita namakan daerah
galsitas, padahan kondisi ekonomi mereka sangat rendah, masih dibawah garis
kemiskinan. Keluarga miskin inilah
yang menjadi sasaran agar tidak punya banyak anak,” kata Kusnadi, Senin (1/7)
di ruang kerjanya.
Ia menyebut, perubahan slogan BKKBN dari “Dua Anak Lebih Baik
menjadi Dua Anak Cukup” merupakan bentuk penegasan tentang manfaat
keluarga berencana. Namun dalam penerapannya menjadi lebih tegas apalagi
memaksa. Kembali diingatkannya, perubahan slogan ini Kusnadi merupakan ide
Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi. Ide tersebut disampaikan pada Rapat Kerja
Nasional 2013 di Jakarta. Inilah yang terus dikumandangkan oleh BKKBN.
“BKKBN bertugas memberi penjelasan dan
pemahaman kepada yarakat tentang manfaat KB, hingga ada perubahan pola pikir untuk
mengelola keluarga yang ideal,” ucapnya.
Secara umum, jumlah peserta KB di Kalteng
tahun 2013 mencapai 307.180 kepala keluarga. Awal tahun 2013, jumlah peserta KB
baru di Kalteng mencapai 93.015 orang. (sev)
Catatan: berita ini sudah terbit di Radar Sampit halaman Radar Palangka, 2 Juli 2013

Tidak ada komentar:
Posting Komentar