Minggu, 15 September 2013

Jaga Stabilitas Harga, Kadivre Bulog Jual Beras Eceran



FOTO: SEVENTIN/RADAR PALANGKA
JUAL BERAS ECERAN: Kepala Perum Bulog Divre Kalteng Soedjono (kanan) dan Kabid Pelayanan Publik Asep Buhori (kiri) di depan gerai jualan beras.




Sehari Laku 400 Kg, Pelanggannya Mulai dari  Tukang Pentol

Pasar Penyeimbang yang digagas Pemerintah Provinsi bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palangka Raya sudah berakhir sejak 16 Agustus lalu. Agar harga komoditas tetap terjaga, terutama beras Perum Bulog Divre Kalteng pun berinisiatif membuka gerai beras eceran.

SEVENTIN, Palangka Raya
Beberapa waktu ini di luar pagar kantor Perum Bulog Divre Kalteng, berdiri tenda kecil dan spanduk yang bertulisan Bulog menjual beras dengan merek dan harga beras perkilo. Karung beras pun diletakkan di atas meja, lengkap dengan timbangan.

“Sejak 18 Agustus lalu Bulog memang melakukan penjualan beras, baik di depan kantor dan di Bulog Mart di Jalan Temanggung Tilung,” kata Kepala Perum Bulog Divre Kalteng Soedjono didampingi Kabid Pelayanan Publik Asep Buhori kepada Radar Palangka, Selasa (10/9). 

Ia menyebut, sejak Pasar Penyeimbang berakhir banyak masyarakat yang kecewa. Untuk mengatasi itu, pihaknya pun berinisiatif membuka penjualan beras. Sekaligus meneruskan apa yang pernah diucapkan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang tentang pentingnya menjaga stabilitas harga dengan membukla Pasar Penyeimbang, yang dilanjutkan Bulog.

“Ternyata minat masyarakat luar biasa, dalam 1 hari rata-rata 400 Kg (4 kwintal) beras yang laku terjual. Kadang ada yang beli 1 Kg, ada yang beli 2 Kg. Seperti pedagang pentol keliling, tukang ojek yang sering mampir untuk beli 1 Kg beras. Begitu juga tukang sayur, termasuk bapak-bapak yang membawa gerobak, beli 1 Kg. Terlihat sekali gerai Bulog ini sangat membantu masyarakat,” urainya.

Dijelaskannya, Bulog juga tidak membatasi jumlah penjualan beras selama untuk konsumsi sendiri dan pembelian masih dalam tahap kewajaran. Namun  jika ditengarai beras yang dibeli itu  akan dijual kembali, maka akan dibatasi.

Ia menyebut ada beras yang dijual sesuai dengan lidah masyarakat Kalteng pada umumnya, yakni beras lokal seperti beras Unus, Karang Dukuh, juga beras Jawa seperti merek Rojo Lele dan Reog. Jenis berasnya sendiri dibagi dalam kategori premium dan medium.

Selain di Palangka Raya, Soedjono menyebut sudah menginstruksikan Sub Divre Bulog Kapuas, Pangkalan Bun, Sampit, Muara Teweh dan Buntok untuk menjual beras melalui Bulog Mart untuk melayani kebutuhan beras masyarakat setempat.

Untuk saat ini, paparnya, Bulog belum menjadwalkan sampai kapan penjualan beras itu berakhir. Selama masih banyak permintaan, maka Bulog berupaya menyediakan. Tujuannya tetap agar stabilitas harga beras terjaga. (*)

Catatan: sudah terbit di Radar Sampit. Bisa dibuka di www.radarsampit.net  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar