FOTO:
SEVENTIN/RADAR PALANGKA
JUAL
BERAS ECERAN: Kepala Perum Bulog Divre Kalteng Soedjono (kanan) dan Kabid
Pelayanan Publik Asep Buhori (kiri) di depan gerai jualan beras.
Sehari Laku 400 Kg, Pelanggannya Mulai
dari Tukang Pentol
Pasar
Penyeimbang yang digagas Pemerintah Provinsi bekerjasama dengan Pemerintah Kota
Palangka Raya sudah berakhir sejak 16 Agustus lalu. Agar harga komoditas tetap
terjaga, terutama beras Perum Bulog Divre Kalteng pun berinisiatif membuka
gerai beras eceran.
SEVENTIN,
Palangka Raya
Beberapa
waktu ini di luar pagar kantor Perum Bulog Divre Kalteng, berdiri tenda kecil
dan spanduk yang bertulisan Bulog menjual beras dengan merek dan harga beras
perkilo. Karung beras pun diletakkan di atas meja, lengkap dengan timbangan.
“Sejak 18
Agustus lalu Bulog memang melakukan penjualan beras, baik di depan kantor dan
di Bulog Mart di Jalan Temanggung Tilung,” kata Kepala Perum Bulog Divre
Kalteng Soedjono didampingi Kabid Pelayanan Publik Asep Buhori kepada Radar
Palangka, Selasa (10/9).
Ia
menyebut, sejak Pasar Penyeimbang berakhir banyak masyarakat yang kecewa. Untuk
mengatasi itu, pihaknya pun berinisiatif membuka penjualan beras. Sekaligus
meneruskan apa yang pernah diucapkan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang
tentang pentingnya menjaga stabilitas harga dengan membukla Pasar Penyeimbang,
yang dilanjutkan Bulog.
“Ternyata
minat masyarakat luar biasa, dalam 1 hari rata-rata 400 Kg (4 kwintal) beras
yang laku terjual. Kadang ada yang beli 1 Kg, ada yang beli 2 Kg. Seperti
pedagang pentol keliling, tukang ojek yang sering mampir untuk beli 1 Kg beras.
Begitu juga tukang sayur, termasuk bapak-bapak yang membawa gerobak, beli 1 Kg.
Terlihat sekali gerai Bulog ini sangat membantu masyarakat,” urainya.
Dijelaskannya,
Bulog juga tidak membatasi jumlah penjualan beras selama untuk konsumsi sendiri
dan pembelian masih dalam tahap kewajaran. Namun jika ditengarai beras yang dibeli itu akan dijual kembali, maka akan dibatasi.
Ia
menyebut ada beras yang dijual sesuai dengan lidah masyarakat Kalteng pada
umumnya, yakni beras lokal seperti beras Unus, Karang Dukuh, juga beras Jawa
seperti merek Rojo Lele dan Reog. Jenis berasnya sendiri dibagi dalam kategori premium
dan medium.
Selain di
Palangka Raya, Soedjono menyebut sudah menginstruksikan Sub Divre Bulog Kapuas,
Pangkalan Bun, Sampit, Muara Teweh dan Buntok untuk menjual beras melalui Bulog
Mart untuk melayani kebutuhan beras masyarakat setempat.
Untuk
saat ini, paparnya, Bulog belum menjadwalkan sampai kapan penjualan beras itu
berakhir. Selama masih banyak permintaan, maka Bulog berupaya menyediakan.
Tujuannya tetap agar stabilitas harga beras terjaga. (*)
Catatan: sudah terbit di Radar Sampit. Bisa dibuka di www.radarsampit.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar